|
Anak-anak SMA Negeri 1 Betung
sangat antusias mengikuti Sosialisasi tentang HIV/AIDS yang disampaikan oleh
IKB Banyuasin bersama dengan Dinas kesehatan, dan Kementrian
Agama kab Banyuasin yang diselenggarakan hari Senin 29 November 2010
dari Jam 8.00 sampai dengan jam 13.00 WIB di Ruang Laboratorium Fisika yang
diikuti oleh 150 siswa klas XII dan Pengurus OSIS SMA Negeri 1 Betung. Tujuan
dari sosialisasi adalah mencegah penularan bahaya HIV/AIDS bagi anak-anak
remaja khususnya, juga tentang program keluarga berencana nasional "dua
anak lebih baik", agar dapat terjaminnya keberlangsungan pendidikan dan
kesehatan. Menurut Ustadz Drs. Ahmad Nasuhi berapa pun jumlah anak tidak
menjadi masalah selama dapat dijamin kelangsungan pendidikannya sampai perguruan
tinggi ( S1/ S2), dan dapat menjamin kwalitas kesehatan dan sandang
pangan.
|
Informasi Penting untuk Guru
30 November 2010
Sosialisasi HIV/AIDS
20 November 2010
Penghijauan
SMA Negeri 1 Betung Memdapat Bantuan 4 buah Pohon Trembesi dari Bantuan Presiden yang disampaikan oleh Dan Ramil Kecamatan Betung yang diterima langsung oleh Kepala SMA Negeri 1 Betung dan Langsung diadakan penanaman Pohon Trembesi. Terima Kasih Pak Presiden. Terima Kasih Pak Dan Ramil Kecamatan Betung
Pertemuan dengan Komisi II DPRD Banyuasin
Kepala Sekolah, guru dan Pngurus PGRI Mengadakan pertemuan dengan komisi II yang membidangi pendidikan di Kabupaten Banyuasin untuk membahas permasalahan dan jalan keluar untuk meningkatkan Kinerja Guru dan meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Banyuasin
MGMP Matematika
Kegiatan MGMP Matematika Kabupaten Banyuasin di selenggarakan di SMA Negeri 1 Betung yang bertujuan meningkatkan kemampuan profesional guru matematika dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Banyuasin yang diwakili oleh Kasi Kurikulum Pendidikan Lanjutan Bapak Drs. Anwar Umar. Kegiatan ini dibiayai oleh Block Grand Tahun 2010 direncanakan 10 kali pertemuan dan secara berganti lokasi pertemuan akan diselenggarakan di berbagai lokasi sekolah peserta agar peserta tidak bosan, dan sekaigus study Banding bagi peserta MGMP. Selamat bekerja semoga matematika menjadi kegemaran pada siswa untuk belajar.
19 Oktober 2010
Kegiatan kemah
Luar biasa semangat anak-anak Pramuka Smansa Betung dalam mengikuti
Perjusami yang diselenggarakan Gugus Depan 03.001-03.002 di Bumi
Perkemahan Smansa Betung tanggal 15 s.d 17 Oktober 2010 yang di ikuti
oleh 40 peserta pa/pi Pramuka, Paskib 12 pa/pi dan PKS 7 pa/pi. ![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcL1omw4sF6-ZKavbuVPMOpOObmEEBprRnfnXMkgg1vGuBkWe_OstkA9e0qyfO-r9L7YTaOdYWKYIrOPlCqTqZgODeAq8bmRG6jrZZtqCITc8ngbcZzLfWS8hU8jP20bpuU1Fcr95AD60/s320/15102010892.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcL1omw4sF6-ZKavbuVPMOpOObmEEBprRnfnXMkgg1vGuBkWe_OstkA9e0qyfO-r9L7YTaOdYWKYIrOPlCqTqZgODeAq8bmRG6jrZZtqCITc8ngbcZzLfWS8hU8jP20bpuU1Fcr95AD60/s320/15102010892.jpg)
Berdasarkan keterangan dari Pembina Pramuka Bapak Samrun, S.Pd dan Pelatih Pramuka Mansyur kegiatan ini bertujuan untuk menerapkan semua ketrampilan yang dilatihkan di Pramuka Smansa Betung dan merupakan wadah pembentukan akhlak mulia dan Kepribadian ,Latihan Dasar Kepemimpinan, serta kepedulian sosial yang baik.
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Kepala SMA N 1 Betung dalam sambutan Kepsek meminta untuk menjaga kebersihan, kedesiplinan dan meningkatan rasa kepedulian serta untuk dapat memberikan keteladanan kepada teman-teman yang lain. Pramuka SMA N 1 Betung dapat membangkitan semangat yang tinggi untuk meraih prestasi baik Akademik maupun non akadeik.
8 Oktober 2010
Kegiatan MID Semester
Pelaksanaan Mid Semester ganjil Tahun Pelajaran 2010/2011 di SMA Neger 1 Betung dilaksanakan secara profesional dari tanggal 4 Oktober s.d 9 Oktober 2010 dengan pengawasan secara ketat oleh pengawas ruang ujian. hasil mid semester ini merupakan salah satu komponen untuk mengambil kebijakan sekolah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 1 Betung
Rapat TPS
Rapat Tim Pengembang Sekolah pada hari kamis tanggal 7 Oktober 2010 di SMA negeri 1 Betung (Komite Sekolah dan Pengelola Pendidikan SMA N 1 Betung) yang menghasilkan kesepakatan untuk mengundang orang tua wali murid SMA Negeri 1 Betung
18 Agustus 2010
13 Agustus 2010
Prosedur STTB yang hilang/rusak/terbakar
Langkah-langkah Membuat Pengesahan Salinan Ijazah/STTB
PROSEDUR dan mekanisme pengesahan fotokopi ijasah/ surat
tanda tamat belajar (STTB), surat keterangan pengganti yang berpenghargaan sama
dengan Ijazah/STTB dan penerbitan surat keterangan pengganti yang
berpengharagaan sama dengan Ijazah/STTB saat ini telah memiliki acuan baku
berupa Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 59 Tahun
2008.
Pengesahan fotokopi yang menyangkut dokumen tersebut, sampai sekarang masih sering menbingungkan masyarakat. Mereka belum paham ke mana seharusnya mengesahkan dokumen tersebut.
Sering terjadi miskomunikasi atau misinterpretasi. Banyak pihak yang ingin melegalisasi fotokopi atau salinan dokumen tidak dilayani dengan sebagaimana mestinya. Mereka banyak yang menganggap prosedur dan mekanismenya terlalu dibuat-buat atau sengaja dipersulit. Padahal pasca lahirnya peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 59 Tahun 2008, seharusnya semua pihak mampu menjelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh .
Berikut ini rincian mekanisme atau prosedurnya:
1. Pengesahan fotokopi ijazah/STTB, surat keterangan pengganti yang berpenghargaan sama dengan ijazah/STTB dilakukan oleh kepala satuan pendidikan yang mengeluarkan ijazah/STTB yang bersangkutan
2. Apabila satuan pendidikan yang mengeluarkan ijazah/STTB sudah tidak beroperasi atau ditutup, pengesahan dilakukan oleh kepala dinas yang membidangi pendidikan di kabupaten/Kota.
3. Khusus untuk ijazah/STTB SDLB, SMPLB, dan SMALB, apabila satuan pendidikan yang mengeluarkan ijazah/STTB sudah tidak beroperasi atau ditutup, penegsahan dilakukan oleh kepala dinas yang membidangi pendidikan di provinsi yang bersangkutan.
4. Pengesahan fotokopi ijazah/STTB yang diperoleh dari sekolah Indonesia di luar negeri dilakukan oleh kepala sekolah yang bersangkutan dan/atau Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional RI.
5. Pengesahan fotokopi ijazah/STTB yang diperoleh dari sekolah asing di Indonesia dan sekolah internasional yang didirikan berdasarkan Keputusan Bersama Menlu, Mendikbud, dan Menkeu No. SP/817/PD/XI/75, Nomor 060/O/1975, Nomor KEP-354a./HK/4/1975 , dilakukan oleh Kepala Sekolah yang bersangkutan dan/atau Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional RI.
6. Pengesahan fotokopi dokumen penyetaraan atas ijazah/ sertifikat/diploma yang diperoleh dari sekolah dari negara lain dilakukan oleh Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional RI.
Penerbitan surat keterangan pengganti Ijazah/STTB mengacu pada pasal 3 Permendiknas RI Nomor 59 tahun 2009 diatur sebagai berikut :
1. Surat keterangan pengganti yang berpenghargaan sama dengan ijazah/STTB diterbitkan oleh kepala satuan pendidikan yang bersangkutan apabila ijazah/STTB yang asli hilang/musnah.
2. Apabila satuan pendidikan yang bersangkutan tidak beroperasi atau ditutup diterbitkan oleh Kepala Dinas yang membidangi pendidikan di kabupaten/kota yang bersangkutan.
3. Kepala satuan pendidikan atau kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada poin 1 dan 2 bertanggung jawab dan menjamin bahwa penerima surat keterangan pengganti yang berpenghargaan sama dengan ijazah/STTB, pernah menerima ijazah/STTB yang berasal dari satuan pendidikan yang bersangkutan.
Pejabat tertentu yang berhak mengesyahkan salinan/fotokopi ijazah/STTB sebagaimana diuraikan di atas dapat menguasakan atau mendelegasikan wewenangnya kepada pejabat lain (Pasal 4 Permendiknas Nomor 59 Tahun 2008).
Pengesahan fotokopi yang menyangkut dokumen tersebut, sampai sekarang masih sering menbingungkan masyarakat. Mereka belum paham ke mana seharusnya mengesahkan dokumen tersebut.
Sering terjadi miskomunikasi atau misinterpretasi. Banyak pihak yang ingin melegalisasi fotokopi atau salinan dokumen tidak dilayani dengan sebagaimana mestinya. Mereka banyak yang menganggap prosedur dan mekanismenya terlalu dibuat-buat atau sengaja dipersulit. Padahal pasca lahirnya peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 59 Tahun 2008, seharusnya semua pihak mampu menjelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh .
Berikut ini rincian mekanisme atau prosedurnya:
1. Pengesahan fotokopi ijazah/STTB, surat keterangan pengganti yang berpenghargaan sama dengan ijazah/STTB dilakukan oleh kepala satuan pendidikan yang mengeluarkan ijazah/STTB yang bersangkutan
2. Apabila satuan pendidikan yang mengeluarkan ijazah/STTB sudah tidak beroperasi atau ditutup, pengesahan dilakukan oleh kepala dinas yang membidangi pendidikan di kabupaten/Kota.
3. Khusus untuk ijazah/STTB SDLB, SMPLB, dan SMALB, apabila satuan pendidikan yang mengeluarkan ijazah/STTB sudah tidak beroperasi atau ditutup, penegsahan dilakukan oleh kepala dinas yang membidangi pendidikan di provinsi yang bersangkutan.
4. Pengesahan fotokopi ijazah/STTB yang diperoleh dari sekolah Indonesia di luar negeri dilakukan oleh kepala sekolah yang bersangkutan dan/atau Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional RI.
5. Pengesahan fotokopi ijazah/STTB yang diperoleh dari sekolah asing di Indonesia dan sekolah internasional yang didirikan berdasarkan Keputusan Bersama Menlu, Mendikbud, dan Menkeu No. SP/817/PD/XI/75, Nomor 060/O/1975, Nomor KEP-354a./HK/4/1975 , dilakukan oleh Kepala Sekolah yang bersangkutan dan/atau Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional RI.
6. Pengesahan fotokopi dokumen penyetaraan atas ijazah/ sertifikat/diploma yang diperoleh dari sekolah dari negara lain dilakukan oleh Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Nasional RI.
Penerbitan surat keterangan pengganti Ijazah/STTB mengacu pada pasal 3 Permendiknas RI Nomor 59 tahun 2009 diatur sebagai berikut :
1. Surat keterangan pengganti yang berpenghargaan sama dengan ijazah/STTB diterbitkan oleh kepala satuan pendidikan yang bersangkutan apabila ijazah/STTB yang asli hilang/musnah.
2. Apabila satuan pendidikan yang bersangkutan tidak beroperasi atau ditutup diterbitkan oleh Kepala Dinas yang membidangi pendidikan di kabupaten/kota yang bersangkutan.
3. Kepala satuan pendidikan atau kepala Dinas sebagaimana dimaksud pada poin 1 dan 2 bertanggung jawab dan menjamin bahwa penerima surat keterangan pengganti yang berpenghargaan sama dengan ijazah/STTB, pernah menerima ijazah/STTB yang berasal dari satuan pendidikan yang bersangkutan.
Pejabat tertentu yang berhak mengesyahkan salinan/fotokopi ijazah/STTB sebagaimana diuraikan di atas dapat menguasakan atau mendelegasikan wewenangnya kepada pejabat lain (Pasal 4 Permendiknas Nomor 59 Tahun 2008).
10 Agustus 2010
Prestasi Sang Juara
Selamat kepada tim Futsal, Tim Volly Putri, Pasukan gerak Jalan Putra, Pasukan gerak Jalan Putri dan Tim Bulu Tangkis SMA Negeri 1 Betung atas semua prestasi yang di raih. mari kita isi smansabetung dengan rangkaian prestasi-prestasi yang lain. Bangkitlah smansabetung, Kejarlah smansabetung, Jayalah smansabetung.
![]() |
Juara II Bulu tangkis Putra HUT RI ke 65 kec. Betung |
![]() |
Pasukan Gerak Jalan Putra Juara I HUT RI 65 di Kec. Betung |
![]() |
Pasukan Gerak Jalan Putri Juara II HUT RI ke 65 di Kec. Betung |
![]() |
Tim Futsal Juara II Sekda Cup 2010 |
![]() |
Tim Volly Putri Juara IV Sekda CUP 2010 |
7 Agustus 2010
Kegiatan Jalan Santai
Bendera star langsung dilakukan Camat Betung Drs. Firdaus. karena semangat yang luar biasa dari anak-anak SD pada waktu dilaksanakan star seolah-olah sedang lomba lari. star dilaksanakan pada pukul 06.00 di Terminal Betung dan Finish di SD Negeri 5 Betung. Panitia menyediakan dor price dengan hadiah utama 2 buah sepeda.
Kegiatan TPK Kabupaten Banyuasin
![]() |
Acara Pembukaan |
![]() |
Penjelasan Tehnis |
Tim Pengembang Kurikulum Kabupaten Banyuasin melaksanakan Rapat Rapat Konsultasi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan
![]() |
Validasi Dokumen 1 KTSP |
![]() |
Pembekalan TIM TPK |
![]() |
Penyamaan Persepsi |
- Peningkatan
kemampuan Tim Pengembang kurikulum,
- Pendampingan
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
- Layanan
Teknis dan Konsultasi KTSP
- Pemantauan, Evaluasi, dan Penyempurnaan KTSP
21 Juli 2010
Elearning sudah bisa on line
Alhamdulillah berkat kerja keras maka elearning smansabetung sudah bisa
on line
1. Bagaimana menggunakan elearning ?
Untuk dapat menggunakan atau mengisi materi elearning sebagai berikut :
1. Daftar dulu sebagai anggota.
2. Nama pengguna gunakan kombinasi angka dan hurup (contoh : sukses2010
3. Pasword gunakan kombinasi hurup besar, kecil, angka dan tanda selain angka dan hurup (contoh : SukSes#24)
4. jika berhasil untuk anda diminta untuk konfirmasi ke email
5. buka emmail kemudian buka konferasi moodle. klik lalu login.
6. Anda sudah berhasil login. Selanjutnya anda dapat membuka/menggunakan elearning (moodel)
7. diharapkan kepada Bapak/Ibu guru untuk dapat mengisi materi pelajaran sesuai dengan latar belakangnya. pendidian dan dilakukan secara kelompok mata pelajaran.
8. Kepada siswa diharapkan untuk menjadi rujukan belajar di SMA negeri 1 Betung.
Kepala Sekolah,
Agus Suherwan, S.Pd
1. Bagaimana menggunakan elearning ?
Untuk dapat menggunakan atau mengisi materi elearning sebagai berikut :
1. Daftar dulu sebagai anggota.
2. Nama pengguna gunakan kombinasi angka dan hurup (contoh : sukses2010
3. Pasword gunakan kombinasi hurup besar, kecil, angka dan tanda selain angka dan hurup (contoh : SukSes#24)
4. jika berhasil untuk anda diminta untuk konfirmasi ke email
5. buka emmail kemudian buka konferasi moodle. klik lalu login.
6. Anda sudah berhasil login. Selanjutnya anda dapat membuka/menggunakan elearning (moodel)
7. diharapkan kepada Bapak/Ibu guru untuk dapat mengisi materi pelajaran sesuai dengan latar belakangnya. pendidian dan dilakukan secara kelompok mata pelajaran.
8. Kepada siswa diharapkan untuk menjadi rujukan belajar di SMA negeri 1 Betung.
Kepala Sekolah,
Agus Suherwan, S.Pd
13 Juli 2010
Informasi cap tiga Jari STTB
Disanpaikan pada siswa Tamat Tahun Pelajaran 2009/2010 untuk datang ke SMA Negeri 1 Betung pada :
Hari :Sabtu
Tanggal : 17 Juli 2010
Jam : 09.00 s.d 12.00
Tempat : SMA N 1 Betung
Untuk melaksanakan Cap tiga jari pada STTB
STTB dan SKHUN akan dibagikan serentak pada :
Hari :Kamis
Tanggal : 22 Juli 2010
Demikian pemberitahuan ini untuk dapat di sampaikan pada yang lain
Hari :Sabtu
Tanggal : 17 Juli 2010
Jam : 09.00 s.d 12.00
Tempat : SMA N 1 Betung
Untuk melaksanakan Cap tiga jari pada STTB
STTB dan SKHUN akan dibagikan serentak pada :
Hari :Kamis
Tanggal : 22 Juli 2010
Demikian pemberitahuan ini untuk dapat di sampaikan pada yang lain
12 Juli 2010
MOS 2010
Tahun Pelajaran 2010/2011 di SMA Negeri
1 Betung dan Kegiatan Masa Orientasi Siswa Baru pada hari senin
tanggal 12 Juli 2010 secara resmi dibuka oleh Kepala SMA Negeri 1 Betung
yang dihadiri oleh staf
dewan guru dan Tata Usaha. Pada Kesempatan tersebut Kepala SMA
Negeri 1 menyampaikan kepada siswa untuk memilikirasa bangga menjadi
siswa SMA N 1 Betung. Kebanggaan ini diawali dengan kerja keras menuntut
ilmu baik secara langsung melalui tatap muka di kelas maupun di secara
mandiri di luar kelas. Informasi ilmu pengetahuan yang di sampaikan oleh
Guru hendaknya menarik, menyenangkan dengan
menggunakan media
pembelajaran asli atau tiruan, dan menggunakan model pembelajaran
Berbasis TIK. Kepala SMA Negeri 1 Betung juga
menargetkan siswa kelas III TP. 2010/2011 dapat diterima 10% di
Perguruan Tinggi Negeri dan Kelas II TP. 2010/2011 20 % diterima serta
Siswa baru kelas X Tp. 2010/2011 30 %. Untuk itu siswa dan guru
mempersiapkan rencana, langkah-langkah dan melaksanakan apa![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho1MUQhS3kR7c1uxSOHeFKEQqoQFJt719DWuO27JaUCh4Muvp6wO2QlpnDi1nd1AOi-yZXqqrSzZhzOrL17hpwYCcd-f3dr_4gsvFrLz6EaZ8sU1t-v7y-gvqZPlu_T851pIIrb-hcozA/s320/fhoto+MOS3.jpg)
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEho1MUQhS3kR7c1uxSOHeFKEQqoQFJt719DWuO27JaUCh4Muvp6wO2QlpnDi1nd1AOi-yZXqqrSzZhzOrL17hpwYCcd-f3dr_4gsvFrLz6EaZ8sU1t-v7y-gvqZPlu_T851pIIrb-hcozA/s320/fhoto+MOS3.jpg)
yag sudah
direncanakan sebaik dan seoptimal mungkin. Menyangkut Disiplin siswa
kepala sekolah menegur secara langsung pada upacara tersebut terhadap
siswa yang kurang disiplin mengikui upacara Pembukaan TP. 2010/2011
dalam rangka pembangunan karakter bangsa. Ada empat komponen Pembangun
karakter yaitu Olah Pikir (mengisi ilmu Pengetahuan), Olah
Rasa (mengolah sikap=budi pekerti), Olah hati (akhlak mulia),
Olah Raga (berbadan sehat) . Semoga kita dapat memanfaatkan
kesempat ini lebih baik dari kemarin dan besok lebih baik dari hari ini.
Selamat Bekerja pada Dewan Guru dan Tata Usaha dan Selamat Belajar
Kepada Seluruh siswa. Kita Berdo'a dan berusaha keras SMA Negeri 1
Betung menjadi yang terdepan di Bidang Iptek dan Imtaq. Amiin.
11 Juli 2010
E-Learning
1. E-Learning
Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:
e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa:
e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.
Matthew Comerchero dalam E-Learning Concepts and Techniques [Bloomsburg, 2006] mendefinisikan:
E-learning adalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa harus menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena mengeliminasi jarak dan arus pulang-pergi. Jarak dieliminasi karena isi dari e-learning didesain dengan media yang dapat diakses dari terminal komputer yang memiliki peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang dapat mengakses jaringan atau Internet.
Dari definisi-definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning (Wahono, 2005, p. 1).
Keuntungan Menggunakan E-learning
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya sebagai berikut (Wahono, 2005, p. 2):
a. Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda.
b. Menghemat waktu proses belajar mengajar
c. Mengurangi biaya perjalanan
d. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)
e. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
Kelemahan Menggunakan E-learning
Kelemahan menggunakan e-learning diantaranya sebagai berikut (Rosenberg, 2006):
a. Karena e-learning menggunakan teknologi informasi, tidak semua orang terutama orang yang masih awam dapat menggunakannya dengan baik.
b. Membuat e-learning yang interaktif dan sesuai dengan keinginan pengguna membutuhkan programming yang sulit, sehingga pembuatannya cukup lama.
c. E-learning membutuhkan infrastruktur yang baik sehingga membutuhkan biaya awal yang cukup tinggi.
d. Tidak semua orang mau menggunakan e-learning sebagai media belajar.
2. Membudayakan Pembelajaran E-Learning
Konsep dan model sekolah yang berbasis TIK merupakan perwujutan bagi peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu sekolah ini ditekankan pada pengembangan sarana, persiapan bahan pengajaran dan pelaksanaan kurikulum, pengembangan buku teks, peningkatan pelayanan penataran guru, peningkatan pembinaan guru, serta mengembangkan model pengembangan dan pelaksanaan manajemen SMA.
Pengelolaan sekolah untuk peningkatan mutu dan relevansi pendidikan di SMA menuju sekolah yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat dilaksanakan melalui penyelenggaraan pembelajaran yang bermutu, serta mendorong terwujudnya good governance dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan berbasis TIK guna mewujudkan peningkatan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Upaya mewujudkan sekolah berbasis TIK perlu melibatkan peran serta masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas SDM baik untuk kepala sekolah, guru, karyawan, dan para siswanya agar memiliki kualitas dan kompetensi yang mampu berkompetisi di dunia nasional dan internasional.
Bagi sekolah yang mengaku sekolah berbasis TIK masih terjebak pada peningkatan pengadaan komputer, pembangunan Laboratorium komputer, Ruang Multimedia , dan pengadaan internet. Pengembangan kurikulum TIK , program muatan lokal dan pembelajaran lainnya belum mengembangkan pembelajaran berbasis TIK dengan menyelenggarakan model pembelajaran e-learning.
Salah satu kendalanya mengembangkan pembelajaran berbasis TIK adalah menyiapkan peserta didik dalam budaya belajar berbasis teknologi informasi serta kurang trampilnya dalam menggunakan perangkat komputer sebagai sarana belajar, serta masih terbatasnya ahli dalam teknologi multimedia khususnya terkait dengan model-model pembelajan. Untuk mempersiapkan budaya belajar berbasis TIK adalah keterlibatan orang tua murid dan kultur masyarakat akan teknologi serta dukungan dari lingkungan merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan. Pembentukan kominitas TIK sangat mendukung untuk membudayakan siawa dengan teknologi.
Ada tiga kompetensi dasar yang harus dimiliki guru untuk menyelenggarakan model pembelajaran e-learning. Yaitu (1) Kemampuan untuk membuat desain instruksional (instructional design) sesuai dengan kaedah-kaedah paedagogis yang dituangkan dalam rencana pembelelajaran. (2) Penguasaan TIK dalam pembelajaran yakni pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran dalam rangka mendapatkan materi ajar yang up to date dan berkualitas dan (3) Penguasaan materi pembelajaran sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Langkah-langkah kongkrit yang harus dilalui oleh guru dalam pengembangan bahan pembelajaran adalah mengidentifikasi bahan pelajaran yang akan disajikan setiap pertemuan, menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan pencapainnya sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang menarik mungkin dalam bentuk power point dengan didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi yang akan dipelajari serta diberikan latihan-latihan sesuai dengan kaedah-kaedah evaluasi pembelajaran sekaligus sebagai bahan evaluasi kemajuan siswa. Bahan pengayaan hendaknya diberikan melalui link ke situs-situs sumber belajar yang ada di internet agar siswa mudah mendapatkannya. Setelah bahan tersebut selesai maka secara teknis guru tinggal meng-upload ke situs e-learning yang telah dibuat.
Dalam penetapan kualitas pembelejaran dengan menggunakan model e-learning harus memperhatikan indikator-indikator instrumen yang telah dikembangkan meliputi: kejelasan tujuan pembelajaran, persiapan bahan pembelajaran yang cukup, penyiapan metoda belajar yang sesuai, menghasilkan hasil pembelajaran yang signifikan positif, efektifitas dalam mempresentasikan bahan pelajaran serta umpan balik yang kritis dari peserta didik.
Beberapa hal yang perlu dicermati dalam menyelenggarakan program e-learning / digital classroom adalah guru menggunakan internet dan email untuk berinteraksi dengan siswa untuk mengukur kemajuan belajar siswa, siswa mampu mengatur waktu belajar, dan pengaturan efektifitas pemanfaatan internet dalam ruang multi media.
DAFTAR PUSTAKA:
Anonim. 2008. http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=25%3Aindustri&id=227%3Ae-learning&option=com_content&Itemid=15
Eksan. 2008 http://eksan.web.id/2008/10/membudayakan-model-pembelajaran-e-learning.html
Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:
e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa:
e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.
Matthew Comerchero dalam E-Learning Concepts and Techniques [Bloomsburg, 2006] mendefinisikan:
E-learning adalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa harus menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena mengeliminasi jarak dan arus pulang-pergi. Jarak dieliminasi karena isi dari e-learning didesain dengan media yang dapat diakses dari terminal komputer yang memiliki peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang dapat mengakses jaringan atau Internet.
Dari definisi-definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning (Wahono, 2005, p. 1).
Keuntungan Menggunakan E-learning
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya sebagai berikut (Wahono, 2005, p. 2):
a. Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda.
b. Menghemat waktu proses belajar mengajar
c. Mengurangi biaya perjalanan
d. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)
e. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
Kelemahan Menggunakan E-learning
Kelemahan menggunakan e-learning diantaranya sebagai berikut (Rosenberg, 2006):
a. Karena e-learning menggunakan teknologi informasi, tidak semua orang terutama orang yang masih awam dapat menggunakannya dengan baik.
b. Membuat e-learning yang interaktif dan sesuai dengan keinginan pengguna membutuhkan programming yang sulit, sehingga pembuatannya cukup lama.
c. E-learning membutuhkan infrastruktur yang baik sehingga membutuhkan biaya awal yang cukup tinggi.
d. Tidak semua orang mau menggunakan e-learning sebagai media belajar.
2. Membudayakan Pembelajaran E-Learning
Konsep dan model sekolah yang berbasis TIK merupakan perwujutan bagi peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu sekolah ini ditekankan pada pengembangan sarana, persiapan bahan pengajaran dan pelaksanaan kurikulum, pengembangan buku teks, peningkatan pelayanan penataran guru, peningkatan pembinaan guru, serta mengembangkan model pengembangan dan pelaksanaan manajemen SMA.
Pengelolaan sekolah untuk peningkatan mutu dan relevansi pendidikan di SMA menuju sekolah yang berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dapat dilaksanakan melalui penyelenggaraan pembelajaran yang bermutu, serta mendorong terwujudnya good governance dan akuntabilitas pengelolaan pendidikan berbasis TIK guna mewujudkan peningkatan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Upaya mewujudkan sekolah berbasis TIK perlu melibatkan peran serta masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas SDM baik untuk kepala sekolah, guru, karyawan, dan para siswanya agar memiliki kualitas dan kompetensi yang mampu berkompetisi di dunia nasional dan internasional.
Bagi sekolah yang mengaku sekolah berbasis TIK masih terjebak pada peningkatan pengadaan komputer, pembangunan Laboratorium komputer, Ruang Multimedia , dan pengadaan internet. Pengembangan kurikulum TIK , program muatan lokal dan pembelajaran lainnya belum mengembangkan pembelajaran berbasis TIK dengan menyelenggarakan model pembelajaran e-learning.
Salah satu kendalanya mengembangkan pembelajaran berbasis TIK adalah menyiapkan peserta didik dalam budaya belajar berbasis teknologi informasi serta kurang trampilnya dalam menggunakan perangkat komputer sebagai sarana belajar, serta masih terbatasnya ahli dalam teknologi multimedia khususnya terkait dengan model-model pembelajan. Untuk mempersiapkan budaya belajar berbasis TIK adalah keterlibatan orang tua murid dan kultur masyarakat akan teknologi serta dukungan dari lingkungan merupakan faktor yang tidak bisa diabaikan. Pembentukan kominitas TIK sangat mendukung untuk membudayakan siawa dengan teknologi.
Ada tiga kompetensi dasar yang harus dimiliki guru untuk menyelenggarakan model pembelajaran e-learning. Yaitu (1) Kemampuan untuk membuat desain instruksional (instructional design) sesuai dengan kaedah-kaedah paedagogis yang dituangkan dalam rencana pembelelajaran. (2) Penguasaan TIK dalam pembelajaran yakni pemanfaatan internet sebagai sumber pembelajaran dalam rangka mendapatkan materi ajar yang up to date dan berkualitas dan (3) Penguasaan materi pembelajaran sesuai dengan bidang keahlian yang dimiliki.
Langkah-langkah kongkrit yang harus dilalui oleh guru dalam pengembangan bahan pembelajaran adalah mengidentifikasi bahan pelajaran yang akan disajikan setiap pertemuan, menyusun kerangka materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan instruksional dan pencapainnya sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan. Bahan tersebut selanjutnya dibuat tampilan yang menarik mungkin dalam bentuk power point dengan didukung oleh gambar, video dan bahan animasi lainnya agar siswa lebih tertarik dengan materi yang akan dipelajari serta diberikan latihan-latihan sesuai dengan kaedah-kaedah evaluasi pembelajaran sekaligus sebagai bahan evaluasi kemajuan siswa. Bahan pengayaan hendaknya diberikan melalui link ke situs-situs sumber belajar yang ada di internet agar siswa mudah mendapatkannya. Setelah bahan tersebut selesai maka secara teknis guru tinggal meng-upload ke situs e-learning yang telah dibuat.
Dalam penetapan kualitas pembelejaran dengan menggunakan model e-learning harus memperhatikan indikator-indikator instrumen yang telah dikembangkan meliputi: kejelasan tujuan pembelajaran, persiapan bahan pembelajaran yang cukup, penyiapan metoda belajar yang sesuai, menghasilkan hasil pembelajaran yang signifikan positif, efektifitas dalam mempresentasikan bahan pelajaran serta umpan balik yang kritis dari peserta didik.
Beberapa hal yang perlu dicermati dalam menyelenggarakan program e-learning / digital classroom adalah guru menggunakan internet dan email untuk berinteraksi dengan siswa untuk mengukur kemajuan belajar siswa, siswa mampu mengatur waktu belajar, dan pengaturan efektifitas pemanfaatan internet dalam ruang multi media.
DAFTAR PUSTAKA:
Anonim. 2008. http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?view=article&catid=25%3Aindustri&id=227%3Ae-learning&option=com_content&Itemid=15
Eksan. 2008 http://eksan.web.id/2008/10/membudayakan-model-pembelajaran-e-learning.html
6 Juli 2010
Lomba Kepsek
Kegiatan lomba guru berprestasi di Provinsi Sumatera Selatan yang dilaksanakan tanggal 30 Juni s.d 3 Juli 2010 bertempat di hotel Bumi Asih sebagai juara 1 terpilih guru terbaik dari Banyuasin a.n. Sadiman, S.Pd.,M.Pd yang selanjutnya akan di ikutkan lomba guru berprestasi Tingkat Nasional mewakili Provinsi Sumatera Selatan, Selamat berhasil menjuari di tingkat Nasional. Tanggal 4 s.d 7 Juli 2010 juga bertempat di Hotel Bumi Asih dilombakan Kepala Sekolah Berprestasi , Banyuasin mengirim Agus Suherwan, S.Pd Kepsek SMAN 1 Betung, Pahrizal Syawalani, S.Pd Kepsek SMP N 1 Banyuasin III dan Tahrin, S.Pd Kepsek SD N 4 Jalur 19 BTjg. Lago. Sampai berita ini ditulis ketiga orang tersebut masih berjuang merebutkan juara. Selamat Berjuang. Semoga berhasil
30 Juni 2010
Kegiatan OSIS
Kegiatan MOS
Pelantikan Paskib
Pelantikan Pramuka
Pelantikan PKS
Kegiatan clas meting
Kegiatan hari besar Nasional
Kegiatan hari besar Islam
Kejuaran antara SMA
Bakti Sosial
Ketertiban dan keamanan sekolah
Perpisahan Kakak Kelas XII
Kunjungan Persahabatan
Karyawisata
Pelantikan Paskib
Pelantikan Pramuka
Pelantikan PKS
Kegiatan clas meting
Kegiatan hari besar Nasional
Kegiatan hari besar Islam
Kejuaran antara SMA
Bakti Sosial
Ketertiban dan keamanan sekolah
Perpisahan Kakak Kelas XII
Kunjungan Persahabatan
Karyawisata
Sarana Prasarana
No
|
Nama Ruang
|
Jumlah
|
Kondisi
|
1
|
Ruang Teori / Kelas
|
14
|
baik
|
2
|
Laboratorium Kimia/Biologi
|
1
|
baik
|
3
|
Laboratorium Fisika
|
1
|
baik
|
4
|
Laboratorium Komputer
|
1
|
baik
|
5
|
Ruang Perpustakaan
|
1
|
baik
|
6
|
Ruang UKS
|
1
|
baik
|
7
|
Koperasi/Toko
|
1
|
baik
|
8
|
Ruang BP/BK
|
1
|
baik
|
9
|
Ruang Kepala Sekolah
|
1
|
baik
|
10
|
Ruang Guru
|
1
|
baik
|
11
|
Ruang TU
|
1
|
baik
|
12
|
Ruang Osis
|
1
|
baik
|
13
|
Kamar Mandi/WC Guru
|
2
|
baik
|
14
|
Kamar Mandi/WC Siswa
|
8
|
baik
|
15
|
Gudang
|
1
|
baik
|
16
|
Ruang Ibadah
|
1
|
baik
|
17
|
Rumah Penjaga Sekolah
|
1
|
baik
|
18
|
Ruang Multimedia
|
1
|
baik
|
19
|
Internet
|
1
|
Online
|
20
|
Lapangan Basket
|
1
|
baik
|
21
|
Lapangan Volly
|
1
|
baik
|
Prestasi siswa
Daftar Nama Siswa di terima di perguruan Tinggi terakreditasi
Tahun 2010
Perguruan Tinggi Negeri
1.Desi Aryana kelas XII IPA. 2 diterima Teknik Sipil Unsri (PMP)
2. Vista Lovellystari kelas XII IPA.1 diterima Poltek Unsri (PMP)
3. Suci Riyani kelas XII IPA. 1 diterima diterima Poltek Unsri (PMP)
4.yang lani belum pengumuman
Perguruan Tinggi Swasta
1.
2.
3.
4.
Daftar Nama Siswa di terima di perguruan Tinggi terakreditasi
Tahun 2010
Perguruan Tinggi Negeri
1.
2.
3.
4.
5.
Perguruan Tinggi Swasta
1.
2.
3.
4
Prestasi Siswa
Tahun 2009
Bidang Akademik
Tingkat Kabupaten
1.
2.
3.
4.
5.
Ingkat Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
Bidang Akademik
Tingkat Kabupaten
1.
2.
3.
4.
5.
Ingkat Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
Prestasi Siswa
Tahun 2009
Bidang Akademik
Tingkat Kabupaten
1.
2.
3.
4.
5.
Ingkat Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
Bidang Non Akademik
Tingkat Kabupaten
1.
2.
3.
4.
5.
Ingkat Kecamatan
1.
2.
3.
4.
5.
Langganan:
Postingan (Atom)